Jumat, 13 Agustus 2010

Feasibility Study (Analisa Kelayakan)

Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.

Tujuan Analisis Kelayakan
Tujuan analisis kelayakan usaha antara lain sebagai berikut :
·Mengetahui tingkat keuntungan terhadap alternatif investasi.
·Mengadakan penilaian terhadap alternatif investasi.
·Menentukan prioritas investasi, sehingga dapat dihindari investasi yang hanya memboroskan sumber daya.



Tahap-tahap Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha mencakup beberapa aspek antara lain: aspek pasar, aspek teknis dan operasional, aspek finansial dan aspek lingkungan serta aspek legal. Analisis kelayakan usaha yang disusun merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya, cara produksi, cara melakukan pemasaran dan cara memperlakukan lingkungan organisasi. Dalam kenyataannya tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang benar-benar dibutuhkan saja yang perlu dianalisis untuk dibahas lebih lanjut.


Analisis Aspek Pasar
Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan pasar, mendefinisikan dan mengukur besarnya kebutuhan pasar tersebut, menentukan produk atau jasa yang dilayani dan program-program yang sesuai untuk melayani pasar yang ada dan meminta setiap jajaran organisasi untuk berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Analisis aspek pasar merupakan variabel pertama dan utama yang perlu dikaji dalam pembahasan studi kelayakan karena bilamana tidak ada pasar pada unit usaha yang dikaji maka keputusan investasi perlu ditinjau kembali. Dalam aspek ini dibahas mengenai peluang pasar, penetapan pasar, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijakan yang diperlukan. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :

a. Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan tingkat minat yang memadai terhadap penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, akses dan kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu.
c. Pasar sasaran (pasar terlayani) adalah bagian dari pasar tersedia yang akan dimasuki oleh perusahaan berdasarkan pada kesiapan dan kebijakan perusahaan. Dalam menentukan pasar tersebut maka akan dilakukan survei terhadap populasi yang telah ditentukan. Berikut teori dalam pemilihan populasi, metode sampling, juga penetapan jumlah sampling dalam penelitian :

a. Memilih Populasi Survei
Survei digunakan untuk memprediksi permintaan sebagai dasar untuk membuat keputusan finansial. Dalam memilih populasi survei dengan tingkat akurasi dan representasi tertentu dari fakta keseluruhan dengan pertimbangan teknik, waktu, dan biaya maka dilakukan teknik sampling yang disebabkan banyaknya objek yang harus diteliti. Sampel anggota populasi diharapkan mewakili karakteristik dan sifat anggota populasi, sehingga akan diperoleh suatu kesimpulan dengan tingkat kepercayaaan tertentu yang merupakan suatu kesimpulan dari objek populasi secara keseluruhan.

b. Metode Sampling
Dalam garis besarnya terdapat dua macam metode sampling, yaitu :
1. Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi memiliki kemungkinan dipilih yang sama besarnya. Terdiri dari Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling, Disproportionate Stratified Random Sampling, Systematic Sampling, Cluster Sampling, Multistage Sampling.
2. Non Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama besar, karena tidak diketahui dan dikenal populasi yang sebenarnya. Terdiri dari Convenience Sampling, Judgment Sampling, Quota Sampling, dan Snowball Sampling.



c. Ukuran Sampling

Ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada jumlah minimum ukuran sampel yang diperlukan, diperoleh dengan teknik perhitungan melalui suatu rumusan matematis, serta ukuran sampel dalam suatu penelitian akan mempengaruhi valid atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Teori yang dikemukakan oleh Gervitz dalam bukunya “Developing New Product with TQM, halaman 92” yaitu responden yang dibutuhkan sebagai sampel untuk suatu kuisioner ditentukan dari populasi sebenarnya sebagai berikut :
1. Sampel minimal adalah 30, jika ukuran sampel kurang dari 30 maka biasanya terlalu
kecil untuk menggambarkan kesimpulan yang diambil.
2. Jika populasi lebih dari 500, maka sampel yang diambil berkisar antara 10 persen dari populasi.
3. Untuk populasi sekitar 5.000 sampel, ukuran sampelnya sebaiknya antara 100-500.
4. Untuk populasi yang lebih besar dari 10.000 maka sampel yang diambil seharusnya
berkisar antara 200-1000.


Aspek Teknis dan Operasional
Analisis aspek teknis dan operasional antara lain menentukan jenis teknologi pada produk dan jasa yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam jenis teknologi antara lain :
1. Mengkaji implementasi sistem teknis layanan Personal Info Services pada Flexi berdasarkan kondisi real.
2. Teknologi harus mudah untuk diterapkan.
3. Jenis teknologi yang digunakan harus dapat menghasilkan standar mutu yang sesuai dengan keinginan pasar.
4. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produksi yang ekonomis.
5. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
6. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
7. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.
8. Perencanaan lokasi, perencanaan tenaga kerja. Pada penelitian ini tentunya lokasi tempat diluncurkannya layanan Personal Info Services pada Flexi sementara difokuskan di wilayah Bandung dan perencanaan tenaga kerja disini yaitu berapa jumlah pegawai dari pegawai yang telah ada yang dialokasikan sebagai pelaksana dan penanggung jawab program investasi layanan Personal Info pada Flexi. Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan bisnis ini diperlukan untuk :

1. Mengkaji pengimplementasian sistem teknis Personal Info pada Flexi berdasarkan kondisi saat ini.
2. Memperolah produk dan jasa dengan kebutuhan pasar, dikaitkan dengan kualitas yang lebih baik, dan manfaat yang lebih besar dari produk yang ada saat ini bagi pelanggan.


Aspek Finansial
Aspek finansial sangat memegang peranan penting dalam melakukan studi kelayakan bisnis layanan Personal Info Services pada Flexi. PT.Telkom perlu melakukan pengkajian lebih mengenai aspek-aspek pendapatan dan biaya yang diperlukan dalam pengimplementasiannya. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan kajian pertimbangan tersendiri bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil langkah strategi terhadap penyelenggaraan bisnis layanan Personal Info Services pada Flexi.Untuk mengambil suatu keputusan dalam memilih suatu investasi diperlukan perhitungan dan analisis yang tepat untuk menilai dan menentukan investasi yang menguntungkan ditinjau dari segi ekonomis. Ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian suatu investasi :

1. Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomis jika nilai NPV positif (lebih besar dari nol), dan jika sebaliknya maka proyek ditolak karena dinilai tidak menguntungkan.


2. Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Suatu rencana investasi dikatakan layak jika memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang berlaku (Minimum Attractive Rate of Return / MARR ). Jika terjadi sebaliknya, maka rencana investasi tersebut dianggap tidak layak untuk direalisasikan. Dengan mempergunakan rumus PW (Present Worth).

"Fresh Milk" Kaya Manfaat

Siapa yang tak kenal slogan 4 sehat 5 sempurna? Makan nasi, sayur, lauk pauk dan buah, belumlah sempurna jika tidak minum susu. Susu merupakan sumber kalsium yang sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Selain itu susu juga mengandung protein, lemak yang kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Kandungan zat gizi yang lengkap tersebut menjadikan susu sebagai makanan yang sangat ideal.

Mengingat perannya yang sangat besar dalam tubuh, khususnya bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, maka susu merupakan produk marketing yang sangat potensial. Dalam satu dekade belakangan ini para produsen susu berlomba-lomba mempromosikan produknya dengan cara menambahkan zat-zat tertentu yang dipercaya dapat mencerdaskan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan berbagai iming-iming lainnya. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik bagi para orang tua masa kini yang mempunyai ekspektasi tinggi terhadap putra putrinya. Semakin tinggi ekspektasi, semakin tinggi pengorbanan, dan bisa saja berarti semakin mahal susu formula yang harus dibeli untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Gencarnya promosi susu formula atau susu pertumbuhan (untuk 1 tahun
keatas ) di media cetak, elektronik, ataupun berbagai acara off-air membuat sebagian konsumen bingung memilih. Produsen semakin pintar menciptakan klaim agar produknya berbeda dengan pesaingnya. Tetapi tahukah anda, bahwa kebanyakan zat-zat `penting’ yang difortifikasi atau ditambahkan oleh para produsen tersebut sebenarnya sudah secara alami terdapat dalam susu sapi? Berikut beberapa komponen gizi yang kerap dijadikan unggulan berbagai produk susu pertumbuhan.

Susu sapi kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6. Asam lemak esensial pada omega-3 adalah alfa-linolenic acid /ALA), secara alami akan disintesis oleh tubuh menjadi asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA).
Sedangkan asam lemak esensial pada omega-6 adalah asam linoleat (LA), yang secara alami akan diubah dalam tubuh menjadi asam arakidonat (AA/ARA).

AA dan DHA berperan penting dalam pembentukan sel-sel otak dan proses penglihatan. Jumlah DHA pada otak mencapai sepertiga dari lemak otak. Pada retina mata terdapat DHA dalam konsentrasi tinggi, yang disintesis tubuh melalui makanan. Semakin baik nutrisi yang diberikan, semakin baik mata menjalankan fungsinya. Pada anak tipe visual learners, better eyes mean better brains.
Sphingomyelin merupakan salah satu fraksi pada lemak susu yang dibutuhkan untuk proses mielinisasi sel-sel neuron di otak.

Zat gizi penting lain yang terdapat pada susu sapi adalah protein. Fungsi utama protein adalah membentuk sel dan jaringan baru, menggantikan sel dan jaringan yang telah rusak. Protein disusun oleh kelompok asam amino yang masing-masing keunikannya ditetapkan oleh sebuah kode genetik. Sebanyak 20 asam amino standar digunakan sel untuk biosintesis protein. Asam amino tersebut antara lain adalah isoleusin, leusin, lysin, tryptophan, metionin, penilalanin (esensial) ; alanin, glutamin, glutamat, sistein, tyrosine (non esensial).

Immunoglobulin dan laktoferin merupakan bagian dari fraksi protein whey yang terdapat pada susu sapi. Immunoglobulin dapat meningkatkan sistim kekebalan tubuh dan berperan sebagai anti-diare karena kemampuannya dalam menghambat bakteri penyebab diare. Laktoferin berperan sebagai antioksidan, anti-mikroba, anti-virus, anti-kanker, pengikat racun, meningkatkan sistim imun dan membantu penyerapan zat besi.

Kolin adalah komponen organik, termasuk zat gizi esensial dan dikelompokkan bersama vitamin B kompleks. Kolin merupakan prekursor kimia yang dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmitter asetilkolin.
Neurotransmitter adalah pembawa pesan dari satu sel otak ke sel lainnya. Semakin banyak neurotransmitter, semakin cerdas. Penelitian menunjukkan bahwa daya ingat, kecerdasan dan suasana hati seseorang sebagian dipengaruhi oleh metabolisme asetilkolin dalam otak. Dalam segelas susu sapi mengandung sekitar 10-20 mg kolin.

Vitamin adalah zat gizi berupa komponen organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk membantu metabolisme pada makhluk hidup. Vitamin mempunyai peranan penting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jika proses tumbuh dan kembang telah usai, vitamin menjadi zat gizi penting untuk pemeliharaan sel, jaringan dan organ-organ penyusun organime multisel (misal: manusia). Vitamin juga memungkinkan tubuh menggunakan energi kimiawi yang berasal dari makanan, dan membantu proses protein, karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan untuk pernafasan.

Vitamin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang dapat memperlambat atau mencegah reaksi oksidasi dari molekul lain. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang menyebabkan terjadinya reaksi berantai perusakan sel. Vitamin yang termasuk antioksidan adalah vitamin C (asam askorbat) dan vitamin E (á-tokoferol).

Susu mengandung vitamin-vitamin yang dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin yang larut dalam air ( 8 vitamin B – B1, B2, B3, B5, B6, B7 (biotin), B9 (asam folat), B12 – dan vitamin C).

Mineral merupakan unsur-unsur kimia yang dibutuhkan makhluk hidup – selain karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen – yang pada umumnya terdapat dalam molekul organik. Mineral dikelompokkan menjadi mineral makro (dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar) dan mineral mikro/trace minerals (dibutuhkan tubuh dalam jumlah relatif kecil). Dalam susu sapi mengandung beberapa mineral makro seperti kalsium (untuk pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan sistim pencernaan, menetralisir asam, membersihkan zat-zat beracun, membantu aliran darah), natrium, kalium, klorida, magnesium, fosfor. Beberapa mineral mikro yang terdapat pada susu adalah iodium, zink, zat besi, selenium, mangan.

Melihat berbagai fakta diatas, julukan One-stop shopping for nutrition memang pantas diberikan untuk susu sapi. Tapi hal ini bukan berarti mengkonsumsi susu sapi secara berlebihan mengingat tak ada satu bahan pangan pun yang mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan (kecuali ASI untuk bayi usia 0-6 bulan). Dengan mengkonsumsi beragam makanan maka kebutuhan komponen gizi dapat saling melengkapi. Mengkonsumsi susu sapi secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lainnya.

Tidak disarankan mengkonsumsi susu sapi mentah (yang belum diproses sama sekali). Susu sapi mentah dapat menjadi media pertumbuhan berbagai bakteri patogen. Susu sapi yang telah mengalami proses pengolahan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni susu pasteurisasi, susu UHT dan susu bubuk.

Susu pasteurisasi adalah susu yang dipanaskan pada suhu 63-72 derajat Celcius selama 15-20 detik untuk membunuh virus dan organisme patogen seperti bakteri, jamur, protozoa dan ragi. Proses ini tidak membunuh semua mikroorganisme, hanya mengurangi jumlahnya sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Susu pasteurisasi biasanya dikemas dalam kemasan karton. Karena proses ini tidak membunuh semua mikroorganisme, maka umur simpan produk ini cukup singkat yaitu sekitar 1 minggu dan harus disimpan di lemari pendingin, pada suhu 5-6 derajat Celcius. Pendeknya umur simpan produk susu ini membuat anda harus sedikit lebih rajin menyambangi supermarket untuk memenuhi kebutuhan harian susu.

Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu yang diproses dengan pemanasan pada suhu tinggi (135-145 derajat Celcius) dalam waktu yang singkat (2-5 detik). Pemanasan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme dan spora pada susu. Tingginya suhu juga mempersingkat waktu proses sehingga mengurangi kerusakan zat-zat gizi, sehingga susu tetap memiliki mutu baik. Kemasan susu UHT yang beredar di pasaran saat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu kemasan kotak (kecil dan besar) dan kemasan kantong (dikenal dengan susu bantal).
Dengan teknologi UHT, maka umur simpan susu ini bisa mencapai 10 bulan dalam suhu ruang meskipun tanpa bahan pengawet (selama kemasan masih belum dibuka dan tidak bocor atau kembung).

Susu bubuk berasal dari susu segar yang dikeringkan. Karena berbentuk bubuk, maka produk ini tidak mudah rusak dan praktis dalam penyimpanan dan transportasi. Namun proses pengeringan menyebabkan susu bubuk mengalami penurunan nilai gizi lebih banyak daripada susu cair segar olahan (susu pasteurisasi dan susu UHT). Untuk menggantikan zat-zat gizi yang rusak tersebut, maka produsen melakukan fortifikasi (penambahan) zat-zat gizi dari luar seperti vitamin, mineral, sampai zat-zat gizi `khas’ untuk kecerdasan dan kesehatan.

Selain untuk menggantikan zat gizi yang rusak akibat proses pengeringan, fortifikasi dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah bagi suatu produk susu pertumbuhan. Semakin banyak fortifikasi, semakin canggih iming-iming, semakin mahal harga susu (dan produsen pun semakin untung).

Padahal, berbagai zat fortifikasi tersebut belum tentu dapat diserap dan digunakan oleh tubuh sama seperti zat-zat gizi alami yang terdapat dalam susu sapi segar. Selain itu, jangan lupa juga bahwa sebagian besar zat fortifikasi memang secara alami terdapat dalam susu sapi. Gencarnya promosi susu dapat membuat konsumen melupakan tujuan utama mengkonsumsi susu sapi, yakni untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Pembentukan peak bone mass (massa tulang puncak) akan tercapai di usia 20-30 tahun. Oleh karena itu, konsumsi susu 2-3 gelas per hari secara teratur hendaknya dilakukan sejak anak-anak, remaja, dewasa untuk mencapai massa tulang puncak, dan dilanjutkan hingga usia lanjut untuk mempertahankan massa tulang.

Susu cair segar olahan merupakan bentuk susu sapi yang ideal. Zat gizinya yang lengkap, mudah diserap tubuh dan harganya tak menguras kantong. Anda pun tidak perlu terlalu khawatir jika terjadi kenaikan harga susu dunia seperti yang pernah terjadi belum lama ini. Sebagian besar susu cair segar olahan yang beredar di pasaran adalah produk lokal, tidak membutuhkan susu impor sebagai bahan baku seperti pada pembuatan susu formula. Memilih susu cair sebaiknya yang mengandung 100 % susu sapi murni, tanpa tambahan cita rasa, pemanis, pewarna ataupun bahan lainnya.
Siapa yang tak kenal slogan 4 sehat 5 sempurna. Makan nasi, sayur, lauk pauk dan buah, belumlah sempurna jika tidak minum susu. Susu merupakan sumber kalsium yang sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Selain itu susu juga mengandung protein, lemak yang kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Kandungan zat gizi yang lengkap tersebut menjadikan susu sebagai makanan yang sangat ideal.

Mengingat perannya yang sangat besar dalam tubuh, khususnya bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, maka susu merupakan produk marketing yang sangat potensial. Dalam satu dekade belakangan ini para produsen susu berlomba-lomba mempromosikan produknya dengan cara menambahkan zat-zat tertentu yang dipercaya dapat mencerdaskan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan berbagai iming-iming lainnya. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik bagi para orang tua masa kini yang mempunyai ekspektasi tinggi terhadap putra putrinya. Semakin tinggi ekspektasi, semakin tinggi pengorbanan, dan bisa saja berarti semakin mahal susu formula yang harus dibeli untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Gencarnya promosi susu formula atau susu pertumbuhan (untuk 1 tahun
keatas ) di media cetak, elektronik, ataupun berbagai acara off-air membuat sebagian konsumen bingung memilih. Produsen semakin pintar menciptakan klaim agar produknya berbeda dengan pesaingnya. Tetapi tahukah anda, bahwa kebanyakan zat-zat `penting’ yang difortifikasi atau ditambahkan oleh para produsen tersebut sebenarnya sudah secara alami terdapat dalam susu sapi? Berikut beberapa komponen gizi yang kerap dijadikan unggulan berbagai produk susu pertumbuhan.

Susu sapi kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6. Asam lemak esensial pada omega-3 adalah alfa-linolenic acid /ALA), secara alami akan disintesis oleh tubuh menjadi asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA).
Sedangkan asam lemak esensial pada omega-6 adalah asam linoleat (LA), yang secara alami akan diubah dalam tubuh menjadi asam arakidonat (AA/ARA).

AA dan DHA berperan penting dalam pembentukan sel-sel otak dan proses penglihatan. Jumlah DHA pada otak mencapai sepertiga dari lemak otak. Pada retina mata terdapat DHA dalam konsentrasi tinggi, yang disintesis tubuh melalui makanan. Semakin baik nutrisi yang diberikan, semakin baik mata menjalankan fungsinya. Pada anak tipe visual learners, better eyes mean better brains.
Sphingomyelin merupakan salah satu fraksi pada lemak susu yang dibutuhkan untuk proses mielinisasi sel-sel neuron di otak.

Zat gizi penting lain yang terdapat pada susu sapi adalah protein. Fungsi utama protein adalah membentuk sel dan jaringan baru, menggantikan sel dan jaringan yang telah rusak. Protein disusun oleh kelompok asam amino yang masing-masing keunikannya ditetapkan oleh sebuah kode genetik. Sebanyak 20 asam amino standar digunakan sel untuk biosintesis protein. Asam amino tersebut antara lain adalah isoleusin, leusin, lysin, tryptophan, metionin, penilalanin (esensial) ; alanin, glutamin, glutamat, sistein, tyrosine (non esensial).

Immunoglobulin dan laktoferin merupakan bagian dari fraksi protein whey yang terdapat pada susu sapi. Immunoglobulin dapat meningkatkan sistim kekebalan tubuh dan berperan sebagai anti-diare karena kemampuannya dalam menghambat bakteri penyebab diare. Laktoferin berperan sebagai antioksidan, anti-mikroba, anti-virus, anti-kanker, pengikat racun, meningkatkan sistim imun dan membantu penyerapan zat besi.

Kolin adalah komponen organik, termasuk zat gizi esensial dan dikelompokkan bersama vitamin B kompleks. Kolin merupakan prekursor kimia yang dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmitter asetilkolin.
Neurotransmitter adalah pembawa pesan dari satu sel otak ke sel lainnya. Semakin banyak neurotransmitter, semakin cerdas. Penelitian menunjukkan bahwa daya ingat, kecerdasan dan suasana hati seseorang sebagian dipengaruhi oleh metabolisme asetilkolin dalam otak. Dalam segelas susu sapi mengandung sekitar 10-20 mg kolin.

Vitamin adalah zat gizi berupa komponen organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk membantu metabolisme pada makhluk hidup. Vitamin mempunyai peranan penting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jika proses tumbuh dan kembang telah usai, vitamin menjadi zat gizi penting untuk pemeliharaan sel, jaringan dan organ-organ penyusun organime multisel (misal: manusia). Vitamin juga memungkinkan tubuh menggunakan energi kimiawi yang berasal dari makanan, dan membantu proses protein, karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan untuk pernafasan.

Vitamin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang dapat memperlambat atau mencegah reaksi oksidasi dari molekul lain. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang menyebabkan terjadinya reaksi berantai perusakan sel. Vitamin yang termasuk antioksidan adalah vitamin C (asam askorbat) dan vitamin E (á-tokoferol).

Susu mengandung vitamin-vitamin yang dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin yang larut dalam air ( 8 vitamin B – B1, B2, B3, B5, B6, B7 (biotin), B9 (asam folat), B12 – dan vitamin C).

Mineral merupakan unsur-unsur kimia yang dibutuhkan makhluk hidup – selain karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen – yang pada umumnya terdapat dalam molekul organik. Mineral dikelompokkan menjadi mineral makro (dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar) dan mineral mikro/trace minerals (dibutuhkan tubuh dalam jumlah relatif kecil). Dalam susu sapi mengandung beberapa mineral makro seperti kalsium (untuk pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan sistim pencernaan, menetralisir asam, membersihkan zat-zat beracun, membantu aliran darah), natrium, kalium, klorida, magnesium, fosfor. Beberapa mineral mikro yang terdapat pada susu adalah iodium, zink, zat besi, selenium, mangan.

Melihat berbagai fakta diatas, julukan One-stop shopping for nutrition memang pantas diberikan untuk susu sapi. Tapi hal ini bukan berarti mengkonsumsi susu sapi secara berlebihan mengingat tak ada satu bahan pangan pun yang mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan (kecuali ASI untuk bayi usia 0-6 bulan). Dengan mengkonsumsi beragam makanan maka kebutuhan komponen gizi dapat saling melengkapi. Mengkonsumsi susu sapi secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lainnya.

Tidak disarankan mengkonsumsi susu sapi mentah (yang belum diproses sama sekali). Susu sapi mentah dapat menjadi media pertumbuhan berbagai bakteri patogen. Susu sapi yang telah mengalami proses pengolahan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni susu pasteurisasi, susu UHT dan susu bubuk.

Susu pasteurisasi adalah susu yang dipanaskan pada suhu 63-72 derajat Celcius selama 15-20 detik untuk membunuh virus dan organisme patogen seperti bakteri, jamur, protozoa dan ragi. Proses ini tidak membunuh semua mikroorganisme, hanya mengurangi jumlahnya sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Susu pasteurisasi biasanya dikemas dalam kemasan karton. Karena proses ini tidak membunuh semua mikroorganisme, maka umur simpan produk ini cukup singkat yaitu sekitar 1 minggu dan harus disimpan di lemari pendingin, pada suhu 5-6 derajat Celcius. Pendeknya umur simpan produk susu ini membuat anda harus sedikit lebih rajin menyambangi supermarket untuk memenuhi kebutuhan harian susu.

Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu yang diproses dengan pemanasan pada suhu tinggi (135-145 derajat Celcius) dalam waktu yang singkat (2-5 detik). Pemanasan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme dan spora pada susu. Tingginya suhu juga mempersingkat waktu proses sehingga mengurangi kerusakan zat-zat gizi, sehingga susu tetap memiliki mutu baik. Kemasan susu UHT yang beredar di pasaran saat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu kemasan kotak (kecil dan besar) dan kemasan kantong (dikenal dengan susu bantal).
Dengan teknologi UHT, maka umur simpan susu ini bisa mencapai 10 bulan dalam suhu ruang meskipun tanpa bahan pengawet (selama kemasan masih belum dibuka dan tidak bocor atau kembung).

Susu bubuk berasal dari susu segar yang dikeringkan. Karena berbentuk bubuk, maka produk ini tidak mudah rusak dan praktis dalam penyimpanan dan transportasi. Namun proses pengeringan menyebabkan susu bubuk mengalami penurunan nilai gizi lebih banyak daripada susu cair segar olahan (susu pasteurisasi dan susu UHT). Untuk menggantikan zat-zat gizi yang rusak tersebut, maka produsen melakukan fortifikasi (penambahan) zat-zat gizi dari luar seperti vitamin, mineral, sampai zat-zat gizi `khas’ untuk kecerdasan dan kesehatan.

Selain untuk menggantikan zat gizi yang rusak akibat proses pengeringan, fortifikasi dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah bagi suatu produk susu pertumbuhan. Semakin banyak fortifikasi, semakin canggih iming-iming, semakin mahal harga susu (dan produsen pun semakin untung).

Padahal, berbagai zat fortifikasi tersebut belum tentu dapat diserap dan digunakan oleh tubuh sama seperti zat-zat gizi alami yang terdapat dalam susu sapi segar. Selain itu, jangan lupa juga bahwa sebagian besar zat fortifikasi memang secara alami terdapat dalam susu sapi. Gencarnya promosi susu dapat membuat konsumen melupakan tujuan utama mengkonsumsi susu sapi, yakni untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Pembentukan peak bone mass (massa tulang puncak) akan tercapai di usia 20-30 tahun. Oleh karena itu, konsumsi susu 2-3 gelas per hari secara teratur hendaknya dilakukan sejak anak-anak, remaja, dewasa untuk mencapai massa tulang puncak, dan dilanjutkan hingga usia lanjut untuk mempertahankan massa tulang.

Susu cair segar olahan merupakan bentuk susu sapi yang ideal. Zat gizinya yang lengkap, mudah diserap tubuh dan harganya tak menguras kantong. Anda pun tidak perlu terlalu khawatir jika terjadi kenaikan harga susu dunia seperti yang pernah terjadi belum lama ini. Sebagian besar susu cair segar olahan yang beredar di pasaran adalah produk lokal, tidak membutuhkan susu impor sebagai bahan baku seperti pada pembuatan susu formula. Memilih susu cair sebaiknya yang mengandung 100 % susu sapi murni, tanpa tambahan cita rasa, pemanis, pewarna ataupun bahan lainnya.

Kamis, 12 Agustus 2010

Albert Einstein : Sang Jenius




Tuhan tidak bermain dadu dengan alam ciptaanya dan segala keajaiban ilmu pengetahuan membuktikan kodrat alam ini... Albert Einstein (1879-1955)



Albert Einstein dilahirkan di Ulm, Kerajaan Wuettemberg, Prusia Raya (sekarang Jerman) pada tanggal 14 Maret 1879. Beliau terlahir sebagai putra sulung dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline Koch. Ayahnya berprofesi sebagai pedagang kasur bulu. Pada tahun 1980 bisnis ayahnya mengalami kegagalan. Keluarga Einstein pindah ke Munich. Di kota ini Hermann dan adiknya mendirikan perusahaan instalasi gas dan air.

Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam dan suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.

Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu fisika muncul pada usia lima tahun. Ketika sedang terbaring lemah karena sakit, ayahnya menghadiahinya sebuah kompas. Albert kecil terpesona oleh keajaiban kompas tersebut, sehingga ia membulatkan tekadnya untuk membuka tabir misteri yang menyelimuti keagungan dan kebesaran alam.

Meskipun pendiam dan tidak suka bermain dengan teman-temannya, Albert Einstein tetap mampu berprestasi di sekolahnya. Raportnya bagus dan ia menjadi juara kelas. Selain bersekolah dan menggeluti sains, kegiatan Albert hanyalah bermain musik dan berduet dengan ibunya memainkan karya-karya Mozart dan Bethoveen.

Albert menghabiskan masa kuliahnya di ETH (Eidgenoessische Technische Hochscule). Pada usia 21 tahun Albert dinyatakan lulus. Setelah lulus, Albert berusaha melamar pekerjaan sebagai asisten dosen, tetapi ditolak. Akhirnya Albert mendapat pekerjaan sementara sebagai guru di SMA. Kemudian dia mendapat pekerjaan di kantor paten di kota Bern. Selama masa itu Albert tetap mengembangkan ilmu fisikanya.

Tahun 1905 adalah tahun penuh prestasi bagi Albert, karena pada tahun ini ia menghasilkan karya-karya yang cemerlang. Berikut adalah karya-karya tersebut:
Maret: paper tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa radiasi, tulisan ini merupakan pengantar hipotesa kuantum cahaya dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Penjelasan efek fotolistrik pada paper inilah yang memberinya hadiah Nobel pada tahun 1922.
April : desertasi doktoralnya tentang penentuan baru ukuran-ukuran molekul. Einstein memperoleh gelar PhD-nya dari Universitas Zürich.
Mei : papernya tentang gerak Brown.
Juni : Papernya yang tersohor, yaitu tentang teori relativitas khusus, dimuat Annalen der Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter Körper (Elektrodinamika benda bergerak).
September : kelanjutan papernya bulan Juni yang sampai pada kesimpulan rumus termahsyurnya : E = mc2, yaitu bahwa massa sebuah benda (m) adalah ukuran kandungan energinya (E). c adalah laju cahaya di ruang hampa (c >> 300 ribu kilometer per detik). Massa memiliki kesetaraan dengan energi, sebuah fakta yang membuka peluang berkembangnya proyek tenaga nuklir di kemudian hari. Satu gram massa dengan demikian setara dengan energi yang dapat memasok kebutuhan listrik 3000 rumah (berdaya 900 watt) selama setahun penuh, suatu jumlah energi yang luar biasa besarnya.

Tahun 1909, Albert Einstein diangkat sebagai profesor di Universitas Zurich. Tahun 1915, ia menyelesaikan kedua teori relativitasnya. Penghargaan tertinggi atas kerja kerasnya sejak kecil terbayar dengan diraihnya Hadiah Nobel pada tahun 1921 di bidang ilmu fisika. Selain itu Albert juga mengembangkan teori kuantum dan teori medan menyatu.

Pada tahun 1933, Albert beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat karena khawatir kegiatan ilmiahnya - baik sebagai pengajar ataupun sebagai peneliti - terganggu. Tahun 1941, ia mengucapkan sumpah sebagai warga negara Amerika Serikat. Karena ketenaran dan ketulusannya dalam membantu orang lain yang kesulitan, Albert ditawari menjadi presiden Israel yang kedua. Namun jabatan ini ditolaknya karena ia merasa tidak mempunyai kompetensi di bidang itu. Akhirnya pada tanggal 18 April 1955, Albert Einstein meninggal dunia dengan meninggalkan karya besar yang telah mengubah sejarah dunia.

Meskipun demikian, Albert sempat menangis pilu dalam hati karena karya besarnya - teori relativitas umum dan khusus - digunakan sebagai inspirasi untuk membuat bom atom. Bom inilah yang dijatuhkan di atas kota Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II berlangsung.

Biogas dari Limbah Cair Tahu





Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menhasilkan 2 jenis limbah, limbah padat dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.

Banyak pabrik tahu skala rumah tangga di Indonesia tidak memiliki proses pengolahan limbah cair. Ketidakinginan pemilik pabrik tahu untuk mengolah limbah cairnya disebabkan karena kompleks dan tidak efisiennya proses pengolahan limbah, ditambah lagi menghasilkan nilai tambah. Padahal, limbah cair pabrik tahu memiliki kandungan senyawa organik tinggi yang memiliki potensi untuk menghasilkan biogas melalui proses an-aerobik. Pada umumnya, biogas mengandung 50-80% metana, CO2, H2S dan sedikit air, yang bisa dijadikan sebagai pengganti minyak tanah atau LPG. Dengan mengkonversi limbah cair pabrik tahu menjadi biogas, pemilik pabrik tahu tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendapatannya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pada proses pembuatan tahu.

Bahan baku yaitu dali limbah tahu cair menjadi Biogas

Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuat tahu kira-kira 15-20 l/kg bahan baku kedelai, sedangkan bahan pencemarnya kira-kira untuk TSS sebesar 30 kg/kg bahan baku kedelai, BOD 65 g/kg bahan baku kedelai dan COD 130 g/kg bahan baku kedelai (EMDI & BAPEDAL, 1994).

Pada industri tempe, sebagian besar limbah cair yang dihasilkan berasal dari lokasi pemasakan kedelai, pencucian kedelai, peralatan proses dan lantai. Karakter limbah cair yang dihasilkan berupa bahan organik padatan tersuspensi (kulit, selaput lendir dan bahan organik lain).

Industri pembuatan tahu dan tempe harus berhati-hati dalam program kebersihan pabrik dan pemeliharaan peralatan yang baik karena secara langsung hal tersebut dapat mengurangi kandungan bahan protein dan organik yang terbawa dalam limbah cair. Proses produksi

2. Penerapan Prinsip 3R pada Proses Pengolahan Limbah Tahu

· Reduce :

1. Pengolahan Limbah Secara Fisika

Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.

2. Pengolahan Limbah Secara Kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.

3. Pengolahan Limbah Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);

2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).

Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.

· Reuse :

Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Hal tersebut dilakukan karena dalam ampas tahu terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen). Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan.

· Recycle :

Larutan bekas pemasakan dan perendaman dapat didaur ulang kembali dan digunakan sebagai air pencucian awal kedelai. Perlakuan hati-hati juga dilakukan pada gumpalan tahu yang terbentuk dilakukan seefisien mungkin untuk mencegah protein yang terbawa dalam air dadih.

3. Materi

Perombakan (degradasi) limbah cair organik akan menghasilkan gas metana, karbondioksida dan gas-gas lain serta air. Perombakan tersebut dapat berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Pada proses aerobik limbah cair kontak dengan udara, sebaliknya pada kondisi anaerobik limbah cair tidak kontak dengan udara luar.

Biasanya biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak maupun sisa makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat dari limbah cair. Biogas sebenarnya adalah gas metana (CH4). Gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak berbentuk sebagai gas murni namun campuran gas lain yaitu metana sebesar 65%, karbondioksida 30%, hidrogen disulfida sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft3 (28,32 m3) mempunyai nilai pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785 liter) butana atau 5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel. Untuk memasak pada rumah tangga dengan 4-5 anggota keluarga cukup 150 ft3 per hari.

Proses dekomposisi limbah cair menjadi biogas memerlukan waktu sekitar 8-10 hari. Proses dekomposisi melibatkan beberapa mikroorganisme baik bakteri maupun jamur, antara lain :

a. Bakteri selulolitik

Bakteri selulolitik bertugas mencerna selulosa menjadi gula. Produk akhir yang dihasilkan akan mengalami perbedaan tergantung dari proses yang digunakan. Pada proses aerob dekomposisi limbah cair akan menghasilkan karbondioksida, air dan panas, sedangkan pada proses anaerobik produk akhirnya berupa karbondioksida, etanol dan panas.

b. Bakteri pembentuk asam

Bakteri pembentuk asam bertugas membentuk asam-asam organik seperti asam-asam butirat, propionat, laktat, asetat dan alkohol dari subtansi-subtansi polimer kompleks seperti protein, lemak dan karbohidrat. Proses ini memerlukan suasana yang anaerob. Tahap perombakan ini adalah tahap pertama dalam pembentukan biogas atau sering disebut tahap asidogenik.

c. Bakteri pembentuk metana

Golongan bakteri ini aktif merombak asetat menjadi gas metana dan karbondioksida. Tahap ini disebut metanogenik yang membutuhkan suasana yang anaerob, pH tidak boleh terlalu asam karena dapat mematikan bakteri metanogenik.

4. Biaya:

* Biaya Langsung

- Biaya bahan baku : Kacang Kedelai, mikroorganisme atau bakteri pendukung proses pengolahan

* Biaya tidak Langsung : upah pekerja, perawatan peralatan.

5. Energi

Penggunaan limbah tahu cair sebagai bahan baku pembuatan biogas memanfaatkan bahan-bahan yang dapat diperbaharui seperti penggunaan bakteri atau mikroorganisme pada proses pengolahannya. Sehingga pada proses pengolahan tersebut dapat mengemat energi.

5. Produk Baru

Produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah tahu cair adalah biogas. Bio gas sangat bermanfaat bagi alat kebutuhan rumah tangga/kebutuhan sehari-hari, misalnya sebagai bahan bakar kompor (untuk memasak), lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain. Sedangkan manfaat bagi lingkungan adalah dengan proses fermentasi oleh bakteri anaerob (Bakteri Methan) tingkat pengurangan pencemaran lingkungan dengan parameter BOD dan COD akan berkurang sampai dengan 98% dan air limbah telah memenuhi standard baku mutu pemerintah sehingga layak di buang ke sungai. Bio gas secara tidak langsung juga bermanfaat dalam penghematan energi yang berasal dari alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (minyak bumi) sehingga sumber daya alam tersebut akan lebih hemat dalam penggunaannya dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.

Senin, 09 Agustus 2010

Surfaktan (surface active agents)




Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan. Molekul surfaktan mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrofobik) . Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu surfaktan yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air.

1. Surfaktan yang larut dalam minyak

Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorokarbon, dan senyawa silikon.

2. Surfaktan yang larut dalam pelarut air

Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan positif bergantung pada pH-nya.

Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air. Sabun dapat membentuk misel (micelles), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi di dalam air.

Sifat Larutan Yang Mengandung Surfaktan

Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada konsentrasi kritik misel (CMC) .

Pada konsentrasi kritik misel terjadi penggumpalan atau agregasi dari molekul-molekul surfaktan membentuk misel. Misel biasanya terdiri dari 50 sampai 100 molekul asam lemak dari sabun Sifat-sifat koloid dari larutan elektrolit sodium dedosil sulfat.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai cmc, untuk deret homolog surfaktan rantai hidrokarbon, nilai cmc bertambah 2x dengan berkurangnya satu atom C dalam rantai. Gugus aromatik dalam rantai hidrokarbon akan memperbesar nilai cmc dan juga memperbesar kelarutan. Adanya garam menurunkan nilai cmc surfaktan ion. Penurunan cmc hanya bergantung pada konsentrasi ion lawan, yaitu makin besar konsentrasinya makin turun cmc-nya.Secara umum misel dibedakan menjadi dua, yaitu: struktur lamelar dan sterik.

Cara Penentuan CMC

Karena pada cmc terjadi penggumpalan dari molekul surfaktan, maka cara penentuan cmc dapat menggunakan cara-cara penentuan besaran fisik yang menunjukkan perubahan dari keadaan ideal menjadi tak ideal. Di bawah cmc larutan menjadi bersifat ideal. Sedangkan diatasnya cmc larutan bersifat tak ideal. Besaran fisik yang dapat digunakan ialah tekanan osmosa, titik beku larutan, hantaran jenis atau hantaran ekivalen, kelarutan solubilisasi, indeks bias, hamburan cahaya, tegangan permukaan, dan tegangan antarmuka.